Dunia ini menghitam seiring dengan kesedihan yang terasa menggelegar di sanubari. Tiada mentari, apalagi hangatnya pelukmu. Di mana dapat kutemukan damai di bumi ini? Semua suram, tanpa kenangan. Aku sendirian dengan sejuta kesakitan. Harus apa aku ini? Dunia yang kejam, tak mengizinkanku membuka lembaran kebahagiaan. Jangan, jangan biarkan aku menangis. Tolong, selamatkan air mata tak berharga yang kan mengalir di pipi. Tataplah mataku dengan ketulusanmu. Ulurkan tanganmu dan berikan aku kekuatan. Di sudut ruangan, aku menggigil kedinginan. Salurkan hangatmu dengan pelukan. Bisa kan? Tidak, aku takkan memaksamu. Apalah dayaku yang sebatas gadis biasa yang mengharapkanmu. Yang menginginkan sebuah perasaan mekar di hatimu juga. Aku lelah. Sungguh ingin mengakhiri semua kebodohan ini. Kenapa? Kenapa harus kurasakan sesuatu yang bahkan tak ada bentuknya sama sekali? Apakah aku gila? Kesendirianku berakhir pada ilusi tentangmu. Segala sesuatu yang ingin segera kumiliki. Di tanganmu, akan muncul berjuta kebahagiaan ketika menggenggam dingin jemariku ini. Tataplah aku, wahai Penenang Jiwaku. Salurkan ketentraman dengan iris gelap menawanmu. Cetakkan senyum di bibirku dengan jemarimu itu. Ah, bodoh sekali aku ini. Mana mungkin akan kau lakukan semua itu jikalau kita saja saling malu bila bertemu. Katakan padaku, bagaimana cara mendekatimu tanpa rasa takut dan canggung yang menderaku. Ingin segera kutautkan jemariku di sela jarimu dan takkan kulepaskan walau sedetik. Kesempatan itu kapan hadirnya menyapaku? Mungkinkah hanya sebatas imajinasi manis yang akan meretakkan hatiku lagi? Aku lupa, aku melupakan satu hal. Sesungguhnya kamu hanyalah fatamorgana yang terlihat ketika ragaku tersengat terik di siang hari di padang pasir yang berdebu. Kamu hanyalah kemerlap lampu di jalan ketika tengah malam, remang-remang. Berikan aku waktu. Berikan aku kesempatan itu. Aku ingin sekali berada di sisimu. Tak apa meski hanya sebatas teman. Aku sudah senang.
Showing posts with label Quotes. Show all posts
Showing posts with label Quotes. Show all posts
Sunday, February 5, 2017
Forever Alone
Dunia ini menghitam seiring dengan kesedihan yang terasa menggelegar di sanubari. Tiada mentari, apalagi hangatnya pelukmu. Di mana dapat kutemukan damai di bumi ini? Semua suram, tanpa kenangan. Aku sendirian dengan sejuta kesakitan. Harus apa aku ini? Dunia yang kejam, tak mengizinkanku membuka lembaran kebahagiaan. Jangan, jangan biarkan aku menangis. Tolong, selamatkan air mata tak berharga yang kan mengalir di pipi. Tataplah mataku dengan ketulusanmu. Ulurkan tanganmu dan berikan aku kekuatan. Di sudut ruangan, aku menggigil kedinginan. Salurkan hangatmu dengan pelukan. Bisa kan? Tidak, aku takkan memaksamu. Apalah dayaku yang sebatas gadis biasa yang mengharapkanmu. Yang menginginkan sebuah perasaan mekar di hatimu juga. Aku lelah. Sungguh ingin mengakhiri semua kebodohan ini. Kenapa? Kenapa harus kurasakan sesuatu yang bahkan tak ada bentuknya sama sekali? Apakah aku gila? Kesendirianku berakhir pada ilusi tentangmu. Segala sesuatu yang ingin segera kumiliki. Di tanganmu, akan muncul berjuta kebahagiaan ketika menggenggam dingin jemariku ini. Tataplah aku, wahai Penenang Jiwaku. Salurkan ketentraman dengan iris gelap menawanmu. Cetakkan senyum di bibirku dengan jemarimu itu. Ah, bodoh sekali aku ini. Mana mungkin akan kau lakukan semua itu jikalau kita saja saling malu bila bertemu. Katakan padaku, bagaimana cara mendekatimu tanpa rasa takut dan canggung yang menderaku. Ingin segera kutautkan jemariku di sela jarimu dan takkan kulepaskan walau sedetik. Kesempatan itu kapan hadirnya menyapaku? Mungkinkah hanya sebatas imajinasi manis yang akan meretakkan hatiku lagi? Aku lupa, aku melupakan satu hal. Sesungguhnya kamu hanyalah fatamorgana yang terlihat ketika ragaku tersengat terik di siang hari di padang pasir yang berdebu. Kamu hanyalah kemerlap lampu di jalan ketika tengah malam, remang-remang. Berikan aku waktu. Berikan aku kesempatan itu. Aku ingin sekali berada di sisimu. Tak apa meski hanya sebatas teman. Aku sudah senang.
Subscribe to:
Comments (Atom)
